• Elis Vita Aries Santhi, S.Si.
  • Sains
  • 2021-12-21 12:08:06
Penyebab Air Laut serta Tawar Tidak Bisa Bercampur

Sobat Nasa yang setia, sudah tahu kan adanya fenomena alam tentang bertemunya dua air laut, namun tidak saling bercampur yang sempat diunggah di youtube? Di video tersebut memperlihatkan ada dua warna air yang berbeda di lautan yang luas. Satu sisi berwarna biru tua, namun sisi lainnya memiliki warna berbeda. Fenomena ini dapat disaksikan di Selat Gibraltar yang memisahkan Benua Afrika dan Benua Eropa, yaitu Negara Spanyol dan Negara Maroko. Selat Gibraltar ini menghubungkan Laut Mediterania (Laut Tengah) dengan Samudera Atlantik, guys.

Gambar 1. Letak Selat Gibraltar dalam Peta

Seorang ahli oceanografi bernama Francis J Cousteau pernah mengkaji fenomena ini. Awal penelitian ini berawal dari eksplorasinya di bawah laut. Ia menemukan kumpulan mata air tawar yang tidak bercampur dengan air laut, seolah-olah ada dinding yang membatasinya. Sang ilmuan pun mempelajari lebih jauh ilmu kelautan untuk memecahkan hal ganjil tersebut. Namun, fenomena tersebut belum juga berhasil ia pecahkan. Sampai akhirnya, ia menceritakan hal ganjil ini kepada profesor muslim. Terkejutnya dia ketika hal ini sebenarnya sudah dijelaskan di dalam Al Qur’an.

Penjelasan professor muslim membuat takjub sang ahli. Karena ia berfikir, tidak mungkin ayat tersebut merupakan rekayasa. Dikabarkan sang ahli pada akhirnya masuk Agama Islam secara diam-diam.

Gambar 2. Ahli Oceanografi Bernama Francis J Cousteau

Penjelasan ilmiah mengenai fenomena ini menurut  ahli kelautan lainnya bernama Wiliam W Hay, seorang guru besar ilmu bumi di Universitas Colorado, Boulder, AS dan mantan dekan sekolah kelautan Rosentiel dan Sains Atmosfer di Universitas Miami, Florida AS, dan Prof. Dorja Rao, seorang spesialis Geologi kelautan dan dosen di Universitas King Abdul Aziz, Jedah mengungkapkan yaitu Selat Gibraltar merupakan pertemuan antara air tawar dengan air asin sehingga kedua air ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga terjadi fenomena menarik di sana. Kedua Air saling bertemu, namun tidak saling bercampur. Kedua air ini karakteristik yang berbeda dari suhu air, kadar garam, dan kerapatan air. Sewaktu  melewati Selat Gibraltar, masing-masing karakter air tidak berubah. Air Laut Tengah memiliki kerapatan yang lebih tinggi dibanding dengan yang berada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya air bergerak dari kerapatan yang tinggi menuju kerapatan yang rendah. Sehingga arus di Selat Gibraltar bergerak ke barat Samudera Atlantik.

Fenomena air yang bertemu, namun tidak saling campur, dalam fisika juga disebabkan karena tegangan permukaan. Kedua air tersebut memiliki massa jenis yang berbeda. Karena perbedaan massa jenis ini, tegangan permukaan mencegah kedua lautan untuk saling bercampur, seolah-olah ada dinding tipis yang menghalanginya, yang sebenarnya pembatasnya itu merupakan air itu sendiri yang dinamakan dengan front (jabhah). Dengan adanya pemisah ini setiap lautan memelihara karakteristiknya sesuai dengan makhluk hidup (ekosistem) yang tinggal di lingkungan tersebut. Dengan kata lain, biota laut di yang hidup di laut asin tidak dapat hidup di laut yang airnya tawar. Demikian sebaliknya, MasyaAllah…

Gambar 3. Air Tawar dan Air Asin yang Tidak Menyatu di Selat Gibraltar

Lalu sobat, Spirit Muslim Islamic Blogger menjelaskan kalau ternyata Air LAut Tengah menyusup ke bagian bawah Samudra Atlantik hingga kedalaman 1000 meter dari permukaan air Samudera Atlantik hingga beberapa ratus kilometer. Namun, sekali lagi, mereka tidak saling bercampur dan tetap mempertahankan karakteristik masing-masing, seperti yang tayang di Gambar 4.

Gambar 4. Penyusupan Air Laut Tengah ke Samudera Atlantik

Nah, sobat Nasa penjelasan tentang fenomena alam ini dijelaskan dalam Q.S Ar-Rahman (55) ayat : 19-22, serta Q.S Al-Furqan (25) ayat 53, berikut terjemahannya

  • Q.S Ar-Rahman (55) ayat 19 : Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu,
  • Q.S Ar-Rahman (55) ayat 20 : di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.
  • Q.S Al Furqan (25) ayat 53 : Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus.

Fenomena ini merupakan tanda kebenaran Al Quran. Bagaimana Al Quran sudah menjelaskan fenomena ini sejak 14 tahun yang lalu, padahal Al Quran diturunkan oleh Allah di tengah gurun yang jauh dari pantai. Mana mungkin Rasulullah bisa mengarang-ngarang kisah ini seperti ini. Inilah bukti mu'zizat Nabi Muhammad atas kebenaran Al Qur'an. Nah, untuk kita ummatnya jangan pernah sombong selagi kita masih ada di bumi ini guys walaupun hanya sedikit. Karena yang dianggap kehebatan kita itu sebenarnya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan KuasaNya…

Begini nih senangnya mempelajari sains sambil ngaji.. Kalau gitu sampai jumpa lagi, ditulisan artikel berikutnya.. =)

 

 

Video Terkait:



Add comment

Jl.Lingkar Utara Bekasi Kel. Perwira Kec. Bekasi Utara (sebelah BSI Kaliabang) Raya Bekasi KM.27 Pondok Ungu

Email : admin@smktarunabangsa.sch.id

Pengumuman

© 2024 SMK Taruna Bangsa Kota Bekasi. All Rights Reserved.