Guys, sudah tidak asing kan dengan kata xylitol? Terdengar lucu ya.. Kalian bisa menemukannya di mini market terdekat dan pasta gigi... Nah, diartikel kali ini kita coba kulik tentang si xylitol ini. Yuk, disimak..
Xylitol adalah jenis pemanis yang masuk dalam kategori gula alkohol. Pemanis ini sering dicampurkan dalam permen, permen karet, permen mint, hingga produk pasta gigi. Tak seperti pemanis kebanyakan, xylitol dilaporkan tidak memicu lonjakan gula darah.
Apa itu xylitol?
Xylitol sendiri merupakan pemanis yang termasuk dalam golongan gula alkohol. Artinya, struktur kimia xylitol memiliki sifat kombinasi molekul gula dengan molekul alkohol. Namun, walau namanya alkohol, xylitol tidak mengandung etanol sehingga tak memabukkan.
Potensi manfaat xylitol untuk kesehatan
Xylitol memiliki reputasi positif karena pemanis ini malah menawarkan beberapa manfaat kesehatan. Beberapa manfaat xylitol, termasuk:
1. Tidak memicu lonjakan gula darah maupun insulin
Tak seperti gula atau beberapa pemanis lain, manfaat menarik dari xylitol adalah tidak adanya efek pada lonjakan gula darah maupun insulin. Sebab, xylitol merupakan pemanis yang bebas fruktosa, jenis monosakarida yang secara perlahan dapat memicu lonjakan gula darah.Xylitol juga memiliki indeks glikemik yang cenderung rendah, yakni 7. Skor glikemik ini sangat jauh jika dibandingkan dengan gula tebu yang memiliki indeks glikemik 60-70. Indeks glikemik berguna untuk mengetahui seberapa cepat sebuah makanan dapat menaikkan kadar gula darah.Atas manfaatnya yang tidak memengaruhi gula darah, xylitol dilaporkan dapat menjadi alternatif untuk penderita diabetes, prediabetes, dan gangguan metabolik lainnya. Kalorinya yang rendah juga dapat bermanfaat untuk orang dengan obesitas.
2. Menjaga kesehatan mulut dan gigi
Xylitol sering ditemukan dalam produk perawatan mulut karena dilaporkan dapat mencegah gigi berlubang. Tak seperti gula biasa, xylitol tidak bisa ‘dimakan’ oleh bakteri di mulut – seperti bakteri Streptococcus mutans. Setelah menyerap xylitol, atribut penghasil energi pada bakteri ini akan tersumbat sehingga mengurangi durasi hidup bakteri.Dengan efeknya terhadap bakteri di rongga mulut, xylitol yang kita konsumsi dari permen karet atau makanan lain membantu mengurangi populasi bakteri dan mencegah gigi berlubang.Sebuah riset yang dimuat dalam Iranian Journal of Microbiology melaporkan, xylitol pada permen karet mengurangi bakteri jahat di mulut hingga 27-75%. Menariknya, pemanis ini tidak berefek buruk pada bakteri baik di rongga mulut.
3. Menurunkan risiko infeksi pada telinga
Bakteri di mulut tak hanya menimbulkan masalah pada mulut saja. Bakteri tersebut juga kerap memicu infeksi pada telinga yang kerap dialami oleh anak-anak. Xylitol dilaporkan juga menghambat bakteri pemicu infeksi di telinga, layaknya pemanis ini mencegah infeksi di mulut.
4. Menghambat jamur Candida albicans
Selain menghambat pertumbuhan bakteri, xylitol juga mampu menghalau jamur Candida albicans, jamur pemicu infeksi kandidiasis. Xylitol mampu menurunkan kemampuan jamur ini untuk menempel pada permukaan benda.
Risiko dan efek samping xylitol
Sebagai pemanis, xylitol cenderung aman untuk dikonsumsi jika tak berlebihan. Apabila terlalu berlebihan, beberapa orang mungkin akan mengalami gangguan pencernaan.Gula alkohol seperti xylitol dapat menarik air menuju usus. Xylitol juga bisa difermentasi oleh bakteri di usus. Kedua efek ini dapat menimbulkan perut kembung, perut bergas, dan diare. Untungnya, jika Anda mengonsumsi xylitol dengan peningkatan yang bertahap, tubuh akan bisa menyesuaikan.Riset juga menyebutkan bahwa xylitol aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Dalam sebuah studi, responden yang mengonsumsi rata-rata 1,5 kg xylitol dalam sebulan – dengan asupan per hari yakni 200-400 gram sehari, tidak mengalami efek samping negatif dalam tubuh mereka.Orang yang menderita sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) disarankan untuk berdiskusi dengan dokter dahulu sebelum mengonsumsi pemanis xylitol. Begitu pula dengan individu yang memiliki intoleransi terhadap FODMAP, yakni intoleransi terhadap jenis karbohidrat rantai pendek seperti fruktosa atau laktosa.
Meskipun xylitol dilaporkan tidak memicu lonjakan gula darah, tetapi hal yang berlebihan kan tidak baik yaaa,, jadi bagi penderita yg rentan dengan gula darah disarankan untuk tetap berkonsultasi dengan dokter apabila mengkonsumsi si xylitol dengan frekuensi yang sering..
Untuk lebih kenal xylitol, ini guys profil xylitol :
Add comment