• Wulan Nafesa Septine, S.T.,MMSI.
  • Pemrograman
  • 2020-07-23 10:37:36

Menurut Elmasri & Navathe (2013) database adalah Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Database juga dapat diartikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan, Date C.J. (2014). Database mutlak dibutuhkan pada suatu sistem informasi, dimana data akan disimpan dan diolah untuk menjadi informasi-informasi yang penting bagi suatu perusahaan atau organisasi. Jenis database yang masih sangat banyak digunakan adalah database relasional.

Dimana data disimpan didalam baris pada sebuah tabel yang memiliki relasi dengan tabel lain. Pada database relasional terdapat banyak pengaturan yang dikenal dengan primary key, foreign key, record, field/ kolom/ attibute, domain/ data type yang menjaga agar data dapat diproses dengan cepat dan mudah, penghematan ruang menyimpanan, serta data yang dihasilkan akurat, Fathansyah (2012). Dengan perancangan yang bagus dan matang, maka manfaat database tersebut dapat diperoleh. Akan tetapi untuk beberapa kasus tertentu dimana perancangan kurang matang, menghasilkan tabel tabel yang kurang baik, maka manfaat database dapat diperoleh.

Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan. Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik. Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi 3 kriteria sebagai berikut :

 

    1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama persis.
    2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation).
    3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF).

 

Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF). Normalisasi digunakan sebagai teknik analisis data pada database, sehingga dapat diketahui apakah pembuatan tabel – tabel yang terelasi dalam database itu sudah baik. Kondisi sudah baik yaitu suatu kondisi pada saat proses insert, update, delete dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut suatu tabel tidak berpengaruh terhadap integritas data yang lain dalam satu hubungan relasi database.

 

 Bentuk-Bentuk Normalisasi

Adapun bentuk-bentuk normalisasi sebagai berikut :

  1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form / 1NF)
  2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form / 2NF)
  3. Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 3NF)
  4. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
  5. Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 4NF)
  6. Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 5NF)
  7. Domain Key Normal Form (DKNF)
  8. Bentuk Normal Tahap (6th Normal Form / 6NF)

 

Namun dalam prakteknya dalam dunia industri bentuk normalisasi ini yang paling sering digunakan ada sekitar 5 bentuk. Sudah disebutkan bahwa secara teori, bentuk normal suatu relasi bisa sampai ke tingkat lima 5NF, yaitu 1NF – 2NF – 3NF/BCNF – 4NF – 5NF. Tetapi secara praktik dalam dunia nyata, relasi dalam suatu database sudah dibilang baik kalau sudah mencapai 3NF (bentuk normal ketiga).

 

Add comment

Jl.Lingkar Utara Bekasi Kel. Perwira Kec. Bekasi Utara (sebelah BSI Kaliabang) Raya Bekasi KM.27 Pondok Ungu

Email : admin@smktarunabangsa.sch.id

Pengumuman

© 2024 SMK Taruna Bangsa Kota Bekasi. All Rights Reserved.