Apabila kita membeli makanan minuman dingin lainnya dalam jumlah banyak, biasanya disertai sesuatu berwarna putih, berasap, yang mirip es batu di luar kemasannya. Itulah dry ice atau es kering.
Sebenarnya, es kering itu apa, ya?
Gambar 1. Es Kering dalam Makanan Kemasan
Gambar 2. Es Kering Digunakan untuk Mempertahankan Suhu Produk Tetap Dingin Atau Beku
Es Kering adalah Karbon Dioksida Padat
Es kering itu bukanlah air yang dibekukan, melainkan karbon dioksida yang sudah dipadatkan. Kabon dioksida padat ini sangat baik digunakan sebagai pendingin makanan pada waktu diangkut dalam jarak jauh. Sebab, es kering cukup mudah dibuat dengan temperatur suhunya yang cukup rendah, sekitar – 78,5 derajat Celsius. Dibandingkan dengan es batu, es kering ini lebih baik, karena lebih dingin dan lebih padat. Karena suhunya yang luar biasa dingin itu, kita juga tidak bebas memegang es kering dengan tangan kosong. Sebab, dapat membuat tangan kita perih dan kedingingan (frostbite).
Menguap Jika Terkena Udara
Bila terkena udara, es kering akan melepaskan gas karbon dioksida, bukan mencair. Jika es kering menguap dan melepaskan gas karbon dioksida, akan memberikan efek berkabut. Sebab itu, selain sebagai pendingin, es kering juga sering digunakan untuk menghasilkan kabut buatan dalam berbagai pertunjukan seni atau dekorasi.
Jumlah yang Banyak Es Kering Dapat Menyebabkan Afiksi
Pada umumnya, es kering merupakan senyawa yang tidak berbahaya. Namun, dalam jumlah yang banyak bisa menyebabkan afiksi akibat kekurangan oksigen. Di mana afiksi adalah gangguan dalam pengangkitan oksigen (O2) ke jaringan tubuh.
Mengapa Es Kering Dapat Menyebabkan Kematian?
Pertama, kita perlu tahu apa itu es kering. Es kering bukanlah air yang dibekukan menjadi es. Melainkan karbon dioksida yang dipadatkan. Bentuknya seperti butiran-butiran es batu dan dinginnya juga seperti es beku.
Kalau butiran-butiran padat ini dibiarkan di udara terbuka, ia akan menguap menjadi gas lagi, sambil menyerap panas dari udara sekelilingnya, sampai udara sekelilingnya jadi dingin sekali. Titik sublimasinya - 78,9° C, sehingga keampuhannya mendinginkan jauh lebih besar daripada es air biasa. Dan bagusnya lagi, tidak menyebabkan wadah menjadi basah. Karena itu, "es" ini pun dipanggil "kering".
Es kering yang mengandung karbon dioksida beku dan menghasilkan uap berat saat dimasukkan ke dalam air. Lalu uap dapat meningkatkan tingkat karbon dioksida dalam darah ketika dilepaskan di area yang tidak berventilasi. Artinya kita bisa keracunan karbon dioksida. Jika seseorang keracunan karbon dioksida, maka dia bisa mengalami mual, muntal, pusing, sakit kepala, dan detak jantungnya meningkat. Dalam beberapa kasus berat, korban dapat terjadi kejang, koma, hingga kematian.
Contoh kasus berat yang menyebabkan kematian menimpa salah satu selebram memberikan yaitu ketika memasukan masukkan es kering ke dalam kolam renang sangat banyak (25 kg) dan lokasinya tertutup (kolam renang indoor) sehingga tidak ada udara lain di sekitarnya dan membuat korban lebih banyak menghirup karbon dioksida. Hal ini tentunya memberikan pelajaran bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam bertindak terutama bila akan kontak dengan benda yang tidak kita ketahui asal usulnya.
Kita bahas lebih serius lagi, ya, yaitu tentang bahaya lain yang bisa muncul dan bisa dikatakan ini hal yang dianggap sepele padahal sangat dangerous loh karena ketidaktahuan kita. So penulis harap, kita more pay attention sama si es kering yang keliatan cool banget